Ada satu hal yang terasa begitu menyulitkan
bagi Mahasiswa UMS, yakni masalah pembayaran SPP. Universitas Muhammadiyah
Surakarta tidak memberlakukan sistem pembayaran transfer, padahal ini bukanlah
kampus yang secara kuantitas mahasiswanya sedikit. Ada ribuan mahasiswa dari
berbagai fakultas yang kuliah di sini. Itu artinya setiap kali pembayaran SPP
semua harus mengantri di depan Bank (Bank Jateng dan Bank Bukopin). Walhasil
yang kadang membuat banyak mahasiswa jadi dongkol, sudah lama mengantri, eh,
bank-nya sudah tutup. Masalah yang mungkin sepele bagi sebagian orang, tapi
justru perlu jadi perhatian bagi badan administrasi kampus jika ingin
meningkatan mutu pelayanannya.
Boleh jadi ini sudah menjadi wacana lama bagi
rektorat, tapi sampai hari ini, belum ada realisasi yang pasti, sistem
pembayaran masih saja bersifat manual.
Terlebih bagi mahasiswa kedokteran, yang
secara letak lokasinya lumayan jauh dari kampus pusat. Hal ini lumayan
merepotkan mereka. Sistem pengumuman juga dirasa masih kurang jelas, tidak ada
jarkom atau pengumuman di mading kapan mulai waktunya pembayaran selain info
dari mulut ke mulut. Penyampaian lisan itupun kadang telat k`arena
penyampaiannya yang mendadak, kadang disampaikan H-1. Padahal, SPP untuk FK UMS
tidaklah sedikit, lumayan banyak kalau dibandingkan fakultas lain. Intinya
kalau dirata-rata, tiap angkatan hampir 5 juta/mid semester. Berarti sekitar 9
jutaan per semesternya. Nah, hal ini jika tidak ada pengumuman beberapa minggu
atau beberapa bulan sebelumnya akan terasa berat, karena orang tua mahasiswa
yang bersangkutan tidak semuanya punya persiapan jika infonya diberitahukan
mendadak seperti itu.
Iwan Mariono
Mahasiswa FK UMS
0 komentar:
Posting Komentar