Mei 22, 2014

MOM "Magazine of MAESTRO" Inovasi Baru

Untuk mendownload bisa klik Ling berikut
http://issuu.com/maestrofkums/docs/mom_1_5a5e0ae575f6c3
Langkahnya
1. Klik Share
2. Pilih download
3. File tersimpan dan selamat membaca


BELAJAR BARENG CORNEA FK UMS


Suasana saat belajar bersama CORNEA FK UMS

Selasa, 20 Mei 2014 CORNEA FK UMS menyelenggarakan bimbingan belajar bagi  seluruh mahasiswa dan mahasiswi KU angkatan 2013. Bertempat di kampus IV lantai 6 ruang kuliah semester 1. Kegiatan ini dilaksanakan sejak pukul 19.00 s/d 21.00. Peserta yang menghadiri kegiatan ini cukup antusias, terbukti dengan jumlah peserta yang tidak kurang dari 100 orang.
Kegiatan bimbingan belajar bersama CORNEA ini merupakan kegiatan yang ditujukan bagi mahasiswa Kedokteran Umum (KU) angkatan 2013 dalam rangka menghadapi reponsi blok life cycle yang akan dilaksanakan pada hari kamis, 22 Mei 2014. Materi yang dibahas dalam bimbingan belajar yang pertama kali digelar oleh CORNEA ini berkaitan tentang Embriologi (ilmu yang membahas tentang perkembangan embrio). “Acara ini sangat luar biasa, harapannya sih bisa terus berlanjut hehe...” tandas Yoga selaku peserta pada acara Bimbingan belajar ini. Sebernarnya acara bimbingan belajar seperti ini sudah pernah digelar oleh FSIKI. Namun, bagi CORNEA ini merupakan kali pertama mengadakan acara bimbingan belajar di tahun 2014.
Kegiatan ini juga menghadirkan 4 asdos (Asisten Dosen) Anatomi dari Mahasiswa Kedokteram Umum angkatan 2012 diantaranya adalah Junia Astri Damayanti, Muhamad Prayoga, Rian Budi Gunawan dan Nanda Dwi Mahara yang tampak hadir pada kegiatan kali ini. “Kegiatan ini bagus, bisa meningkatkan rasa kekeluargaan dan saling silaturahmi antara mahasiswa kedokteran” tandas Nanda. Tanggapan muncul dari pemrakarsa kegiatan yang juga sekaligus Ketua Umum CORNEA yaitu Prayoga Alhamdulillah peserta antusias. harapannya semoga kegiatan ini bisa dilanjutkan oleh adik-adik KU angkatan 2013 kepada KU angkatan 2014. Sehingga ada regenerasi yang semakin bagus”.


Doc. : Ferdy Arif Fadillah

Mei 17, 2014

Oknum Penipu, Mahasiswa FK UMS Resah

17 Mei 2014, sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran UMS diresahkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan mencoba melakukan penipuan terhadap mahasiswa dengan mengaku sebagai salah satu dosen FK UMS yang bermoduskan beasiswa dan biaya seminar nasional.

Oknum yang mengaku sebagai dosen bahkan mengaku sebagai teman dosen FK UMS ini di ketahui mencoba melakukan penipuan terhadap mahasiswa FK UMS melalui pesan singkat (SMS), dan meminta di kirim sejumlah uang. Dari beberapa informasi yang didapat oknum tersebut juga sempat meminta daftar kontak Handphone mahasiswa FK UMS kepada salah satu mahasiswa FK UMS dan mengaku sebagai salah satu rekan dr. Yusuf Alam Ramadhan. Namun, setelah di konfirmasi ternyata dr. Yusuf tidak tahu menahu mengenai oknum tersebut. 

Kesaksian lain juga didapat dari salah satu mahasiswa FK UMS berinisal "AR" yang hampir terkena penipuan tersebut. "AR" mengaku oknum tersebut mengaku sebagai Rektor FK UMS dan meminta mengirim uang sebesar 1 juta rupiah. awalnya AR di minta ke ATM untuk mengecek tabungan karena akan dikirim uang untuk Simposium Nasional, akan tetapi AR justru diminta mengirim uang bernominal diatas. Namun, AR mengaku segera sadar dan merasa tidak sempat mengirim uang tersebut hanya saja AR mengaku Kartu ATM tertelan dalam mesin ATM karena terlalu lama dan tidak segera diambil.

Segera setelah banyak laporan mengenai kasus ini, JARKOM segera disebarkan dari mahasiswa ke mahasiswa lain agar kasus ini segera tidak memakan korban. Dari sumber info yang didapatkan sampai sekarang belum ada mahasiswa yang menjadi korban secara pasti dari oknum tersebut. Hanya saja hal ini menyebabkan keresahan di kalangan mahasiswa FK UMS.


HARAP HATI-HATI TERHADAP OKNUM YANG MENGGUNAKAN NOMOR DI BAWAH INI :
a. 081296676333
b. 08151666253


Mei 16, 2014

MERS-CoV, Penyakit Baru yang Mengancam Dunia


Satu lagi jenis penyakit baru yang muncul dan berpotensi menjadi epidemi (penyakit yang timbul sebagai kasus baru) global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan penyebaran virus Syndrome Pernafasan Timur Tengah (MERS) berpotensi serius, tapi belum menjadi darurat kesehatan global.


 Sebelum itu, mari kita simak pengertian MERS terlebih dahulu. Dikutip dari www.depkes.go.id Middle East respiratory syndrome (MERS) adalah penyakit pernapasan yang disebabkan suatu virus korona jenis baru (novel coronavirus) sehingga dinamai MERS-CoV pada Mei 2013. Penyakit dengan virus ini pertama ditemukan tahun 2012. Virus Korona adalah keluarga jenis virus yang bisa menyebabkan penyakit dari yang ringan seperti flu biasa hingga parah seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala umum MERS adalah demam, batuk, dan sesak. Pneumuonia (radang paru) dialami sebagian besar pasien. Beberapa pasien yang mengalami diare. Parahnya penyakit dapat menyebabkan pasien tak dapat bernapas sendiri (kegagalan pernapasan). Ada juga pasien mengalami kegagalan fungsi organ seperti gagal ginjal

Kasus pertama MERS-CoV, ditemukan pada pasien yang mengalami pneumonia (radang paru) akut dan gagal ginjal di Jeddah, Kerajaan Arab Saudi, bulan Juni 2012. Saat itu, tidak terdapat bukti-bukti cukup yang dapat membantu menetapkan sumber penyakit ini. WHO bekerja sama dengan negara-negara dan mitra untuk terus menyelidiki sumber penyakit ini serta rute penularannya.

Negara-negara yang telah melaporkan adanya kasus MERS (confirmed) adalah (Timur Tengah); Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, dan Yaman (Eropa);Prancis, Jerman, Yunani, Italia,Inggris (Afrika); . Tunisia dan Mesir (Asia); Malaysia dan Filipina serta Amerika Serikat.

Dari seluruh dunia, sejak kasus pertama ditemukan hingga 9 Mei 2014, WHO menerima laporan 536 kasus MERS-CoV yang telah mendapatkan konfirmasi berdasar tes laboratorium, termasuk di antaranya 145 meninggal.

Pencegahan dan Pengobatannya
Belum ada vaksin yang tersedia. Pengobatan anti viral yang bersifat spesifik belum ada, dan pengobatan yang dilakukan tergantung dari kondisi pasien.
Pencegahan dengan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), menghindari kontak erat dengan penderita, menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit.


Irwanto

Mei 15, 2014

LIFT SERING RUSAK MAHASISWA FK UMS MERANA


MaestroFKUMS.com. (8/5) UMS merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang menjadi tujuan kuliah setelah lulus SMA. Pendidikan Dokter menjadi salah satu Program Studi  favorit  para pendaftar. Apalagi sekarang telah terakreditasi B (Baik) oleh BAN-PT, salahsatu keunggulan pada penilaian akreditasi yaitu mengenai fasilitas kegiatan belajar mengajar. Sekarang ini FK UMS telah mempunyai gedung baru yang megah, dinamakan kampus 4 UMS. Gedung ini bertingkat 6 lantai yang terdiri dari ruang kelas (lantai 5 dan 6), ruang tutorial (lantai 5), laboratorium (lantai 1 dan 4), ruang skill lab (lantai 3) dan perpustakaan (lantai 2).
Setiap lantai disertai fasilitas tambahan yaitu lift, berguna membantu mahasiswa  mengikuti kegiatan kuliah ke lantai atas tanpa harus mengeluarkan tenaga extra. Itu semua demi lancarnya kegiatan belajar mengajar.  Namun akhir-akhir ini lift di gedung FK UMS sering mengalami gangguan, hal itu menyebabkan mahasiswa merasa merana. Hali ini dikarenakan mahasiswa harus berjalan melalui tangga sampai lantai 6, terlebih lagi apabila mahasiswa harus bolak-balik dari lantai atas ke bawah sesuai keperluan. Salah satu mahasiswa bernama Lian berkeluh kesah mengenai hal ini,”Kerusakan lift ini merugikan mahasiswa dan Dosen karena berpengaruh mengganggu proses belajar mengajar. Lian menambahkan, jika secara manual naik tangga maka mahasiswa akan berkeringat, akibatnya akan menghilangkan konsentrasi belajar.
Salah satu satpam di FK UMS menjelaskan bahwa lift mati karena beberapa factor meliputi over load penumpangnya dan pintu sering ditahan. “Gangguan lift mati mulai terjadi sekitar bulan November 2013 tapi dahulu sudah diperbaiki, kita menghimbau agar mahasiswa lebih bersikap dewasa dalam hal memakai fasilitas kampus.”
Kita berbagi tips jika terjebak dalam lift :
1.      Jangan berusaha keluar dari lift sendiri dengan cara ceroboh karena berbahaya
2.      Bersikap tenang, gunakan tombol darurat untuk memanggil satpam
3.      Jangan membayangkan film-film hantu atau lift akan terjun bebas
4.      Berdoa dan tunggu sampai pertolongan tiba.
Pemberitahuan bahwa Lift di FK UMS telah dilengkapi system safety yang akan menjamin keselamatan penumpangnya.

M. Irwanto



Mei 13, 2014

DELEGASI TBM FK UMS KE UNSOED


TBM Gyrus Fakultas Kedokteran UMS mengirimkan delegasinya dalam acara Family Gathering PTBMMKI wilayah 3 Di Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) di Purwokerto pada 10-11 Mei 2014. Acara yang diselenggarakan oleh UKM Occipitale dari UNSOED ini merupakan acara gathering tahunan PTBMMKI wilayah 3 yang diikuti oleh TBM se-Jawa Tengah. Acara yang diselenggarakan di sekitar daerah Baturaden ini membahas tentang evaluasi untuk system scoring dalam Pertolongan Pertama Kegawat Daruratan (PPGD) dan bagaimana mekanisme penanganan terhadap bencana yang terjadi di sekitar kita. Seperti diketahui, beberapa daerah dipulau Jawa telah terjadi banyak ancaman bencana, oleh karena itu dalam kegiatan ini juga dibahas tentang bagaimana mekanisme pelaporan ketika terjadi bencana di daerah masing-masing.

Acara yang diselenggarakan selama 2 hari 1 malam ini diselenggarakan dalam 2 tempat. Pada hari pertama acara ini diselenggarakan di Villa di desa Ketenger daerah Baturaden. Disini dibahas tentang mekanisme kerja koordinasi wilayah dan kemudian pada pagi harinya para delegasi TBM se-Wilayah 3 ini melakukan tracking ke hutan dan ke salah satu tempat yang khas di sana, Pancoran 7. Dalam tracking ini, para delegasi juga diajarkan tentang bagaimana praktik navigasi darat dan juga PPGD.
 
 foto TBM Gyrus bersama TBM lainnya se-Jawa Tengah

Tangguh, salah satu delegasi dari TBM Gyrus FK UMS menuturkan bahwa acara ini membawa banyak manfaat bagi dirinya sendiri dan juga TBM Gyrus tentunya. Tangguh menuturkan bahwa banyak ilmu-ilmu baru yang didapat dalam acara, baik dari kegiatan maupun ilmu dari delegasi lain yang hadir. Yang terpenting menurut Tangguh adalah mereka bisa mendapatkan link atau jaringan dengan delegasi-delegasi dari TBM universitas di Jawa Tengah ini sehingga lebih memudahkan untuk koordinasi ketika ada sebuah acara nantinya. Tangguh juga mengharapkan dari acara ini semoga kampus lebih memperhatikan acara pendelegasian semacam ini, tidak hanya untuk TBM Gyrus melainkan juga untuk UKM-UKM lainnnya. Kemudian harapan lainnya adalah lebih dimudahkannya penggunaan fasilitas kampus seperti bus dalam acara-acara semacam ini.

Sementara itu menurut Reza Gusni, ketua TBM Gyrus FK UMS acara Family Gathering PTBMMKI wilayah 3 ini berjalan cukup seru dan menarik. Disini banyak hal-hal baru yang didapatkan oleh TBM Gyrus FK UMS seperti bagaimana mekanisme atau apa yang harus dilakukan oleh TBM ketika terjadi bencana . Kegiatan Ini juga merupakan pendelegasian pertama TBM Gyrus FK UMS ke dalam acara tahunan ini. Pendelegasian anggota TBM FK UMS ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan TBM Gyrus FK UMS di wilayah 3. Ketua TBM menuturkan dampak atau manfaat dari pendelegasian ini adalah menambah pengetahuan dari anggota TBM Gyrus FK UMS tentang penanganan bencana dan manfaat lainnya adalah anggota TBM yang ikut pendelegasian ini lebih mengenal medan ketika memang terjadi bencana nantinya. Ketua TBM sendiri mengharapkan dari pendelegasian ini TBM Gyrus FK UMS lebih dikenal di wilayah 3 PTBMMKI dan juga bagi para delegasi itu dapat mengambil ilmu yang didapat dari acara tersebut.
 
Foto bersama anggota TBM Gyrus
saat delegasi  acara gathering tahunan PTBMMKI wilayah 3
 Doc. : Adhica Yudwari

Mei 09, 2014

WISUDA, 4 CUMLAUDE FK UMS


Sabtu, 3 mei 2014 bertempat di gedung olahraga Universitas Muhammadiyah Surakarta  dilaksanakan wisuda periode 1 tahun 2014 dengan jumlah 1.741orang wisudawan terdiri dari dua wisudawan dari program D-III, Sembilan wisudawan dari program D-IV dan program S-1 sebanyak 1.730 wisudawan.
Sementara itu Fakultas Kedokteran sendiri meluluskan wisudawan sebanyak 87 orang dengan gelar s.ked (sarjana kedokteran) diantaranya 24 wisudawan dan 60 wisudawati yang nantinya akan melanjutkan ke jenjang pendidikan klinis selama 1,5 tahun.
Dari 87 orang wisudawan wisudawati hanya 4 orang yang disebutkan masuk dalam kreteria nilai cumlaude. “kriteria cumlaude untuk program D-III dengan IPK minimal 3,51 dengan massa studi tujuh semester sementera untuk D-IV  dan S-1 adalah IPK minimal 3,51 dengan massa studi maksimal 10 semester” terang  Wakil Rektor 1 bidang akademik Dr.Muhammad Da’I, M.Si,Apt, dalam sambutannya kepada seluruh wisudawan. Berikut 4 nama orang wisudawan wisudawati yang memiliki nilai cumlaude di Fakultas Kedokteran.
1.      Beti Wulandari                           : IPK : 3,57
2.      Jean stevany suryana putri         : IPK : 3,56
3.      Muhammad iqbal                       : IPK : 3,54
4.      Marini daniar caesar                   : IPK : 3,52
Tiga orang wisudawati dan satu orang wisudawan yang berhasil memiliki nilai diatas kriteria nilai cumlaude dan berhak menjadi wisudawan terbaik di angkatannya tentunya akan memberikan nilai tersendiri buat adik tingkatnya yang masih manjalani masa akademik di Fakulltas Kedoteran Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dijadikan salah satu acuan menjadi lulusan terbaik di angkatnnya juga.
Harapan dari beberapa wisudawan saat ditemui mengatakan bahwa kedepannya fakultas kedokteran semakin maju dalam hal pendidikan dan mampu mencetak dokter yang sesuai dengan visi misi fakultas kedokteran universitas muhammadiyah Surakarta.

Nur Azikin Rozally

Mei 06, 2014

LULUS WAJIB IPK 3.0 ???




Wisuda merupakan hari-hari yang sangat ditunggu bagi mahasiswa tidak terkecuali bagi mahasiswa kedokteran. Tidak bisa dibayangkan betapa senangnya orang tua kita mendengar bahwa anaknya telah menjadi sarjana apalagi bergelar S.Ked. Namun, apakah gelar saja sudah cukup? Tentu tidak jawabnya , Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pun saat ini masih menjadi momok bagi sekalangan mahasiswa karena dianggap penting dalam mencari pekerjaan ataupun melanjutkan studi.
IPK selain menjadi gambaran kemampuan mahasiswa dalam belajar juga sebagai syarat dalam wisuda. Tidak jarang terdengar berita burung mengenai syarat wisuda yang mewajibkan mahasiswa memperoleh IPK minimal 3.0. Bagi sebagian mahasiswa mungkin ini hal yang sepele namun tidak sedikit juga mahasiswa yang memberatkan terutama pada pembahasan kali ini adalah mahasiswa kedokteran.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Prodi Strata 1 Kedokteran UMS dr. Sri Wahyu Basuki, M.Kes mengatakan bahwa  syarat wisuda bukan hanya dari IPK melainkan juga dari beberapa komponen antaralain,
1.        SKS sudah lengkap (150 SKS untuk mahasiswa kedokteran)
2.        Skills Lab minimal B
3.        Sudah mendapatkan SKL (Surat Keterangan Lulus) dari Fakultas
4.        IPK minimal 2.75 (S-1), 3.0 (S-2)
5.        Telah mendaftar wisuda

Dengan hal ini jelas bahwa syarat IPK yang memenuhi wisuda untuk mahasiswa S-1 adalah 2.75 sementara IPK 3.0 diwajibkan bagi mahasiswa S-2. Beliau juga mengatakan bahwa semua peraturan-peraturan ini  dibuat bukan untuk memberatkan mahasiswa tetapi agar mahasiswa dapat belajar dengan baik dan mendapatkan ilmu yang sebanyak-banyaknya.

Karsa Lugi Y


PEMBAJAK KESEHATAN DALAM OEDEMA

dr. Yusuf Alam Romadhon, M.Kes saat mengisi acara OEDEMA

OEDEMA (Operation D’Book Of Medical Ability) merupakan acara bedah buku yang diselenggarakan oleh BEM FK UMS untuk semua kalangan (umum). Acara ini dilaksanakan pada hari Minggu, 4 Mei 2014 di kampus 4 Fakultas Kedokteran UMS. Oedema mengangkat tema “Siapakah Pembajak Kesehatan Diri Anda” dengan mendatangkan penulis buku tersebut, dr. Yusuf Alam Romadhon, M.Kes. Buku Pembajak Kesehatan produksi penerbit Tiga Serangkai tersebut adalah salah satu buku karya dr. Yusuf  Alam yang membahas tentang dunia kesehatan dari sudut pandang seorang dokter yang dikemas secara menarik dan tidak membosankan untuk dibaca.
Dalam bedah buku tersebut, dr. Yusuf banyak menghadirkan fakta-fakta kesehatan yang diulas berdasarkan buku Pembajak Kesehatan karyanya. Beliau juga membagi informasi seputar dunia kesehatan yang menjadi pengetahuan baru bagi peserta. Pemberian materi yang tidak membosankan adalah nilai tambah yang memberikan kesan baik bagi peserta. Hal ini tercermin dari antusiasme peserta yang mengikuti Oedema. Rangkaian acara Oedema meliputi pembukaan, penyampaian materi kesehatan oleh dr. Yusuf Alam Romadhon, Hiburan oleh nasyid AIVI, pemberian motivasi tentang penulisan, dan penutup. Bahkan, hiburan nasyid oleh AIVI terbukti mampu menambah semarak acara bedah buku ini.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu peserta, Chusnul, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat UMS, mengungkapkan ketertarikannya akan acara ini. “Ini acara yang menarik, tema yang disajikan membuat saya penasaran, makanya saya datang kemari,” ungkapnya. Senada dengan Chusnul, ketua panitia Oedema, Nenggi Nissa mengungkapkan bahwa acara ini adalah program kerja baru dari divisi PPKI BEM yang dapat terselenggara dengan baik. “Meskipun kurang publikasi, tapi rangkaian acara hari ini berjalan lancer,” tandasnya.

             Besar harapan peserta Oedema agar acara semacam ini lebih diperbanyak sehingga dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan rasa peduli terhadap kesehatan pribadi maupun orang lain. Terlebih mengingat slogan mencegah lebih baik daripada mengobati, maka sudah selayaknya kita peduli pada kesehatan agar pembajakan kesehatan yang seringkali dilakukan terhadap diri sendiri tidak menjadi kebiasaan buruk hingga tua.
dr. Yusuf bersama pembawa acara saat awal acara

suasana saat acar OEDEMA berlangsung

Report by : Baiq Yunita Haptia

Kebijakan yang merugikan Mahasiswa

Berbicara mengenai fasilitas kampus, sangat disayangkan ketika dari Kabagmawa (Kepala Bagian Mahasiswa) mengatakan bahwa penggunaan Gedung Auditorium Djazman tidak diizinkan pada hari minggu atau hari libur lainnya (tanggal merah).

Sungguh sangat disayangkan. Ini berarti ada indikasi mahasiswa boleh bolos kuliah karena harus mengadakan kegiatan seminar, workshop, talkshow, dan sejenisnya, saat bukan hari libur atau hari kuliah masih aktif. Sekalipun itu kebijakan dari rektorat, yang alasannya karena diluar jam kerja staf/karyawan yang mengelola gedung, maka kami dari mahasiswa siap untuk menggaji karyawan yang memang bekerja di luar jam kerjanya. Namun jika yang menjadi alasan selanjutnya seperti ini; “jika mereka kalian gaji atau mereka yang menarik tarif kepada kalian, itu namanya pungli, dan itu bisa menimbulkan kecemburuan dengan staf yang lain,” ini sungguh menjadi alasan yang sebenarnya masih menyisakan kejanggalan di hati.

Ini adalah ungkapan salah satu pihak yang merasa dirugikan. Kalau sudah seperti itu, berarti memang ada masalah dengan internal birokrasi. Nah, yang perlu kita ambil benang merah sebenarnya; permasalahan itulah yang secara tidak langsung merugikan mahasiswa. Kenapa harus dibatasi harinya? Kenapa harus seperti itu kebijakannya? Masih banyak kebijakan lain  yang bisa diterapkan. Pertama, membuat peraturan bahwa karyawan tetap harus bekerja jika gedung dipakai pada hari minggu, lagian tidak setiap minggu kegiatan tersebut ada. Kedua, jika memang tidak boleh menarik tarif karena dianggap pungli atau menimbulkan kecemburuan dengan staf yang lain, maka dibuat saja dana khusus, dimana mereka tidak boleh lagi melakukan pungutan dalam bentuk apapun sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Ketiga, jika masih ketahuan melakukan pungutan liar dan sejenisnya, maka dari pihak rektrorat berhak melakukan black list, baik itu dari pihak staf, maupun dari mahasiswa yang masih memberikan tip atau upah. Bukan hanya auditorium, tapi juga fasilitas lainnya.

Saya rasa itu lebih fair buat semua pihak, tidak ada kecemburuan sosial dengan staf yang lain, karyawan yang bersangkutan tetap mau bekerja, mahasiswa juga tidak dihambat dalam menggunakan fasilitas kampus yang ada. Mari kita kembali membandingkan kebijakan kampus kita dengan kebijakan universitas lain yang tetap memperbolehkan mahasiswanya menggunakan fasilitas kampus sekalipun itu hari minggu atau tanggal merah. Boleh jadi pihak internal mereka juga mengalami permasalahan yang sama. Namun sekali lagi, cara mengambil kebijakan itulah yang membedakannya.

Semoga ini bisa menjadi pertimbangan Rektorat dan Kabagmawa, agar mahasiswa juga tetap bisa menjalankan kegiatan organisasi yang ada dengan fasilitas kampus yang tersedia. Bukan hanya dalam hal gedung, tapi fasilitas yang lainnya, seperti bus. Jika kebijakan yang saat ini masih dipertahankan, maka anggaran dana yang dialokasikan seperti penggunaan gedung, bis, dan sebagainya, menjadi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya karena menghambat kegiatan mahasiswa dari UKM yang ada.[]

Satu Ruangan untuk tiap Ormawa (Organisasi Mahasiswa)


FAKULTAS KEDOKTERAN, UMS – Rabu (23/04). Akhirnya tiap UKM mendapatkan ruangannya masing-masing, hal ini dibuktikan dengan diadakannya rapat untuk membahas hal tersebut. Bertempat di ruang guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammaiyah Surakarta. Pada rapat tersebut dihadiri oleh wakil dekan II dr. Anika Candrasari, wakil dekan III dr. Burhanudin Ichsan, Ibu Warti, serta perwakilan dari masing-masing UKM beserta gubernur BEM, DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) dan IMM.
Pada rapat tersebut terbentuklah hasil sebagai berikut, terdapat dua ruangan besar yang akan dibagi menjadi ruang DPM, IMM dan 4 UKM. Pertama, ruang poliklinik dibagi menjadi 4 bagian, yang akan digunakan oleh UKM Maestro (Lembaga Jurnalis Kampus), UKM Cornea (Lembaga Riset dan Penelitian), UKM Kosmo (Kompetesi Olahraga), serta DPM. Ruangan kedua yakni bekas Cadaver yang sudah dikosongkan, ruangan ini akan digunakan untuk ruangan IMM dan UKM TBM (Tim bantuan medis) yang dirangkap sekaligus dengan Poliklinik. TBM dan Poliklinik ditempatkan dalam satu ruangan dengan harapan kinerja serta koordinasi TBM menjadi lebih baik.  
Menurut ketua DPM, Nur Azikin Rozali, pembagian ruangan dirasa sudah adil.
Saya merasa senang akan hal ini karena baru tahun ini bisa terlaksana, juga bersyukur karena masing-masing ormawa (UKM, DPM dan IMM) telah mendapatkan ruangannya. Semoga ruangan yang telah diberikan dapat digunakan dengan baik, namun untuk pembagian keseluruhan secara detail, saya masih belum tahu. Dia juga menambahkan bahwa dari pihak UKM memberi rekomendasi kepada Dakanat untuk menyediakan barang-barang yang dibutuhkan seperti meja, kursi, lemari, dan berbagai barang penting lainnya.


[Zulfikar Adi Gumawang]

Mei 04, 2014

Sistem pembayaran SPP UMS

Ada satu hal yang terasa begitu menyulitkan bagi Mahasiswa UMS, yakni masalah pembayaran SPP. Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak memberlakukan sistem pembayaran transfer, padahal ini bukanlah kampus yang secara kuantitas mahasiswanya sedikit. Ada ribuan mahasiswa dari berbagai fakultas yang kuliah di sini. Itu artinya setiap kali pembayaran SPP semua harus mengantri di depan Bank (Bank Jateng dan Bank Bukopin). Walhasil yang kadang membuat banyak mahasiswa jadi dongkol, sudah lama mengantri, eh, bank-nya sudah tutup. Masalah yang mungkin sepele bagi sebagian orang, tapi justru perlu jadi perhatian bagi badan administrasi kampus jika ingin meningkatan mutu pelayanannya.

Boleh jadi ini sudah menjadi wacana lama bagi rektorat, tapi sampai hari ini, belum ada realisasi yang pasti, sistem pembayaran masih saja bersifat manual.

Terlebih bagi mahasiswa kedokteran, yang secara letak lokasinya lumayan jauh dari kampus pusat. Hal ini lumayan merepotkan mereka. Sistem pengumuman juga dirasa masih kurang jelas, tidak ada jarkom atau pengumuman di mading kapan mulai waktunya pembayaran selain info dari mulut ke mulut. Penyampaian lisan itupun kadang telat k`arena penyampaiannya yang mendadak, kadang disampaikan H-1. Padahal, SPP untuk FK UMS tidaklah sedikit, lumayan banyak kalau dibandingkan fakultas lain. Intinya kalau dirata-rata, tiap angkatan hampir 5 juta/mid semester. Berarti sekitar 9 jutaan per semesternya. Nah, hal ini jika tidak ada pengumuman beberapa minggu atau beberapa bulan sebelumnya akan terasa berat, karena orang tua mahasiswa yang bersangkutan tidak semuanya punya persiapan jika infonya diberitahukan mendadak seperti itu.

Iwan Mariono

Mahasiswa FK UMS

ASSALAMU’ALAYKUM, WORLD !!!


FSIKI (Forum Studi Ilmu Kedokteran Islam) merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMS yang bergerak di bidang dakwah dan ilmu kedokteran Islam. Organisasi yang banyak memiliki program kerja berkualitas ini, akan kembali mengadakan salah satu program kerja terbaiknya dari divisi Hubungan dan Informasi, yaitu “DEALOVA”.
DEALOVA (De Alliance of Venerable Human) merupakan seminar yang bertujuan untuk memperat ukhuwah dan sarana untuk meningkat potensi diri menjadi muslim berprestasi. Program kerja yang sudah terbentuk sejak 3 tahun yang lalu ini, mengangkat tema dan menghadirkan pembicara-pembicara yang luar biasa, diantaranya Oki Setiana Dewi dengan tema “Cinta” dan Darwis Tere Liye dengan tema “Menembus Batas”.
Pada Juni 2014 ini, DEALOVA 4 ingin mengulang keberhasilan terdahulunya dengan mengambil tema “Muslim Go Internasional”, yang merupakan gagasan dari panitia serta teman-teman untuk dapat memberikan suasana baru dari seminar sebelumnya. Adapun tujuan pengambilan  tema tersebut adalah untuk mampu memberikan pemahaman bagi pemuda pemudi muslim untuk memikirkan serta merenungkan tujuan hidupnya serta bagaimana cara agar dapat mengembangkan passion dan mimpi hingga mampu mewujudkannya dan meraih prestasi hingga ke kancah internasional.
DEALOVA 4 dengan tema “Muslim Go Internasional” ini akan menyuguhkan pembicara luar biasa dengan sub tema yang hangat untuk dibahas. Subtema diantaranya adalah :
1.      The miracle of “Contemplation Room” yang akan dipresentasikan  oleh seorang motivator dan  penulis buku “Notes from 100 days in Taiwan”, Ario Muhammad M.Sc.Eng.
2.      Start from Loving and Giving, dipresentasikan oleh salah satu dokter muda berprestasi yang mendapatkan penghargaan dari Ratu Inggris berkaitan dengan “asuransi sampah, dr. Gamal Albinsaid
3.      Hi Beautiful World, What Can We Do? dipresentasikan oleh penulis buku best seller trilogi “Negeri 5 Menara”,  serta peraih sembilan beasiswa ke luar negeri, Ahmad Fuadi.
Ketiga pembicara tersebut akan menggemparkan ruang Auditorium Djazman UMS pada hari Minggu, 8 Juni 2014 dengan sajian subtema yang sangat menarik serta sangat rugi jika kita lewatkan begitu saja. Diharapkan antuisme yang sangat tinggi bagi pemuda – pemudi muslim untuk dapat berpartisipasi pada seminar DEALOVA tahun ini dan mari bersama-sama kita menorehkan prestasi hingga ke kancah internasional.
Ditunggu kehadirannya…….
Salam ukhuwah untuk kalian saudaraku

“MAN JADDA WA JADDA”
Siapa yang Bersungguh-sungguh akan sukses