Doc. Google.com
Banyak hal yang kadang tidak terduga oleh kebanyakan orang, jika sesuatu yang kecil bisa berdampak besar. Perkenalkan si kecil yang dimaksud adalah nyamuk. Penyakit apa saja yang dapat ditimbulkan dari gigitan/tusukan nyamuk ini? Seberapa besar dampaknya? Sebenarnya, besar ataupun kecilnya dampak ditentukan oleh seberapa cepat penyakit tersebut mendapatkan penanganan. Penyakit primadona yang disebabkan oleh si kecil ini adalah Malaria dan DBD. Selama ini yang banyak diketahui masyarakat pada umumnya, penyakit ini hanya disebabnya oleh nyamuk. Apakah benar hanya nyamuk saja? Mari kita bahas bersama-sama.
Sebenarnya malaria disebabkan oleh parasit
(seperti cacing) dari
genus Plasmodium yang termasuk pada
golongan protozoa. Sampai sekarang, penyakit ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan pada
masyarakat dunia, penyebaran atau
epidemiologinya di berbagai Negara, terutama kawasan Asia, Afrika dan Amerika latin (khususnya
yang kawasan endemik).
Penyakit ini dapat
menyebabkan kematian, dengan kelompok risiko tinggi yaitu pada bayi, anak balita, dan ibu hamil.
Setelah mengenal sekilas dengan
penyakitnya, lantas agen-agen dari penyakit ini siapa saja? Ada 4 agen utama
penyebab penyakit ini, yakni plasmodium Falciparum, plasmodium Vivax, plasmodium Malariae, dan Plasmodium Ovale. Terdapat berbagai cara penularan
penyakit malaria, yakni
dengan penularan secara alamiah dan bawaan. Penularan alamiah diperankan oleh gigitan langsung dari nyamuk anopheles, sedangkan penularan bawaan (congenital) itu
terjadi akibat diturunkan dari orang tua, seperti pada bayi yang baru dilahirkan dari ibu yang terkena
malaria, penularannya kadang melalui plasenta atau melalui transfusi darah. Gejala klinis yang ditimbulkan juga bisa bermacam-macam seperti badan
terasa lemas, pucat
karena anemia, nafsu makan
menurun, mual-mual (kadang disertai muntah), serta sakit kepala yang terus menerus. Pada keadaan kronis bisa disertai
pembesaran limpa. Terdapat
tiga stadium klasik dari malaria atau yang kita kenal dengan istilah trias malaria, yakni stadium dingin à stadium demam à stadium berkeringat.
1.
Pertama stadium dingin, dimana penderita merasakan dingin dan mulai
menggigil, nadi terasa cepat
tapi lemah, kulit kering dan
pucat. Stadium ini berlangsung
antara 15 menit – 1 jam.
2.
Kedua stadium demam, dimana penderita
merasakan kepanasan, muka memerah, kulit kering, sakit
kepala yang menjadi-jadi, kadang
disertai muntah, suhu
badan bisa mencapai 41oC atau lebih, stadium ini disebabkan oleh pecahnya
schizon darah yang telah matang dan merozoit masuk dalam aliran darah, ini berlangsung antara 2-4 jam.
3.
Kemudian stadium terakhir yakni stadium
berkeringat. Pada stadium ini
penderita akan berkeringat banyak, suhu badan bisa meningkat, dan penderita dapat tidur dengan nyenyak. stadium ini berlangsung antara
2 sampai 4 jam.
Gejala-gejala yang disebutkan diatas
tidak selalu sama pada setiap penderita, tergantung pada species parasit dan
umur dari penderita, gejala klinis yang berat biasanya terjadi pada malaria tropika yang
disebabkan oleh plasmodium falciparum.
Hal ini disebabkan oleh adanya kecenderungan parasit (bentuk trofosoit dan scizon) berkumpul pada pembuluh darah organ
tubuh seperti otak, hati dan ginjal sehingga menyebabkan tersumbatnya pembuluh
darah pada organ-organ tubuh tersebut.
Untuk pencegahan dari penyakit
malaria yang pertama adalah proteksi pribadi, seseorang seharusnya menghindari dari gigtan nyamuk dengan menggunakan
pakaian lengkap, tidur menggunakan kelambu, dan menghindari untuk mengunjungi
lokasi yang rawan malaria. Kedua, edukasi adalah faktor terpenting pencegahan malaria yang harus
diberikan kepada setiap pelancong atau petugas yang akan bekerja didaerah
endemis, serta modifikasi perilaku berupa mengurangi aktivitas di luar rumah mulai senja
sampai subuh disaat nyamuk anopheles umumnya
mengigit. Adapun tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk adalah mengendalikan vector, misalnya dengan mengeringkan
genangan air yang menjadi sarang nyamuk. Termasuk dalam pengendalian ini adalah
mengurangi kontak nyamuk dengan manusia, misalnya memberi kawat nyamuk pada
jendela dan jalan angin lainnya.
Semoga dari sedikit informasi yang
telah dipaparkan di atas, kita semua bisa mencegah (preventif) mulai dari hal kecil yang ada pada diri kita maupun pada lingkungan
sekitar.
By; Chintya Nur Faizah