Beberapa hari ini mahasiswa fakultas kedokteran
UMS di gemparkan oleh sesosok yang fenomenal. Bergelantungan dengan seutastali
di dinding. Menaklukkan gedung kampus FK UMS dari sisi kesisi dengan hanya memiliki
satu kaki. Beliau melakukan pekerjaan mengecat dinding sebelum peresmian bulan lima
mendatang.
Beliau adalah Sabar Gorky seseorang yang
terkenal sebagai tuna daksa berkaki satu penakluk ketinggian Indonesia bahkan Dunia.
Banyak yang membicarakan beliau namun ragu untuk memastikanya. Pukul lima sore
disela istirahat setelah selesai mengecat. Koran Limfosit menemuinya dan berbincang-bincang.
Satu pertanyaan yang membuat mahasiswa penasaran
terlontar. Apa benar anda Sabar Gorky, dan jika memang benar kenapa anda mengecat
di sini? Dengan senyuman dan keramahanya sabar menjawab “ya benar saya Sabar
Gorky. Apa salah saya mengecat di sini?” Sabar berbalik bertanya.“ Tujuan utama
saya di sini bukan untuk mengecat dan mencari uang namun untuk membagi ilmu saya
(panjat tebing dan bergelantungan) kepada teman-teman saya, namun ada seseorang
yang membutuhkan saya jadi serambi berbagi ilmu sekalian menghasilkan. Makanya saya
ada di sini.” Jelas Sabar.
Setelah satu jam Koran Limfosit berbincang,
Sabar Gorky banyak bercerita dan berbagi pengalamanya. Sabar Goky merupakan seorang
tuna daksa beliau kehilangan seluruh kaki kanannya pada tahun 1996. Pada waktu itu
Sabar sedang melakukan perjalanandari Solo, Bandung lalu ke Jakarta dengan naik
kereta. Ketika kembali ke Solo Sabar terpeleset dari kereta tepatnya di stasiun
Karawang yang mengakibatkan kakinya tergilas.
Pada usia 23 tahun Sabar mendapat tawaran
dari temanya untuk bekerja membersihkan dan merawat kaca gedung tinggi yang
berada di kota Solo. Sabar menerima tawaran tersebut walaupun dengan gaji yang
pas-pasan dengan menaruhkan nyawa Sabar merasa bersyukur masih ada orang yang
mengganggapnya. Berawal dari situ Sabar mulai mempelajari ilmu panjat tebing
yang berhubungan dengan tali menali.
Kebiasaan membuatnya menjadi ahli dibidang
tersebut hingga pada suatu saat Sabar memiliki keinginan untuk mendaki gunung. Namun
karena kekurangan yang dimiliki sabar harus berlatih cukup lama. “Saya pada awal
sebelum mendaki gunung harus berlatih selama 6 bulan baru diperbolehkan mendaki”
jelasSabar.
Namun karena keinginan dan tekat yang
kuat akhirnya Sabar mulai mendaki gunung yang ada di Indonesia. Beberapa gunung
yang dapat ia taklukkan adalah gunung Merapi, Merbabu, Lawu, Sindoro, Sumbin,
Semeru, Rinjani, Gededan Pangrango. Lalu sabar mencoba untuk mendaki beberapa gunung
tertinggi di Dunia seperti gunung Kilimanjaro gunung tertinggi di Afrika dan gunung
Elbrus yang merupakan gunung tertinggi di benua Eropa. Bukan hanya itu dia juga
pernah menjadi juara panjat dinding “selain manjat gunung saya juga pernah juara
panjat dinding di Korea Selatan dan juara empat kejuaraan para climbing di
Prancis”.
Sabar mencapai puncak Elbrus tepat pukul
16.00 waktu setempat pada tanggal 17 Agustus 2011 yang menuliskan sejarah bahwa
dia adalah pendaki bahkan pencapai puncak Elbrus pertama yang hanya memiliki sebelah
kaki.
Dari kegigihanya dalam mendaki puncak Elbrus
teman-temanya dari Moskow menyematkan nama penghargaan kepadanya yaitu Gorky, sesuai
nama legendaries Moskow Alexey Maximovich Peshkov yang di panggil Gorky Karena kegigihan
menjalani berliku-liku kehidupnya.
Berkat kesuksesannya tersebut Sabar mendapat
beberapa penghargaan dan sambutan yang luar biasa dari bapak Presiden Indonesia.
“Saya merupakan orang cacat yang tidak memiliki kaki pertama yang sampai di
puncak Elbrus, lalu bapak presiden Susilo Bambang Yudhoyono menelpon saya ketika
saya di puncak, namun karena kami harus turun kembali sehingga pak presiden dapat
berbicara dengan saya ketika di ketinggian 3.000 meter setelah kami turun dari
puncak yang hampir memiliki ketinggian 5.000 meter”. Cerita Sabar.
Beberapa pesan juga disampaikan oleh Sabar
Gorky kepada mahasiswa FK UMS “Teruslah belajar menempuh ilmu hingga menjadi dokter.
Jika sudah menjadi dokter jangan lupa berinteraksi sosial yang baik kepada masyarakat.
Ya setidaknya senyum seorang dokter saja sudah bias mengobatisi pasien. [BHW/Re]
luar biasa
BalasHapus